Angkasa Pura Airports Siapkan Langkah Antisipasi Cuaca Ekstrem

Pemeriksaan landasan pacu untuk salah satunya mengantisipasi cuaca ekstrem. (Istimewa)

Angkasa Pura Airports bersiap mengantisipasi cuaca ekstrem yang diperkirakan akan melanda sejumlah wilayah di Indonesia.

Menurut Direktur Utama Angkasa Pura Airports Faik Fahmi, langkah antisipasi dilakukan untuk mendukung keselamatan dan keamanan penerbangan di bandara-bandara yang dikelola oleh perusahaan.

“Angkasa Pura Airports akan berkoordinasi dengan seluruh stakeholder terkait di bandara seperti Kantor Otoritas Bandara, BMKG, Airnav Indonesia, seluruh maskapai dan pihak ground handling untuk memastikan langkah antisipasi penanganan bagi pesawat udara dan pengguna jasa bila terjadi cuaca ekstrem yang berpotensi mengganggu operasional penerbangan,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Faik Fahmi, Angkasa Pura Airports juga akan mengandalkan penggunaan teknologi yang mendukung operasional dan pelayanan melalui Airport Operations Control Center (AOCC).

Pusat pengendalian itu berfungsi untuk mengawasi aktivitas operasional di sisi udara (airside) dan sisi darat (landside), serta mencakup seluruh aktivitas kedatangan dan keberangkatan di bandara.

Baca juga :   Kemenhub Ajak Pemda Buat Stimulus Pulihkan Penerbangan ke Daerah

AOCC juga hadir sebagai wadah kolaborasi seluruh pemangku kepentingan di bandara yang terdiri dari unsur 4A, yaitu Airport Operator, Airline Operators, Air Navigation, dan Authorities, seperti BMKG, Bea Cukai, Imigrasi, KKP dan lainnya.

Keberadaan seluruh perwakilan stakeholders dalam satu ruangan ini merupakan pelaksanaan Airport Collaborative Decision Making (A-CDM), sehingga mampu berdampak positif terhadap pembuatan keputusan bersama mengenai berbagai hal operasional dan pelayanan yang dapat diambil secara cepat dan tepat terhadap suatu peristiwa, tidak terkecuali saat menghadapi cuaca ekstrem.

Faik Fahmi menjelaskan, pada area airside, beberapa upaya antisipasi dilakukan dengan meningkatkan pemeriksaan rutin di area landasan pacu, taxiway dan apron untuk memastikan tidak adanya genangan air saat menghadapi hujan dengan intensitas tinggi.

Pemeriksaan juga dilakukan untuk memastikan instrumen-instrumen pendukung, seperti Approach Light, Runway Edge Light, Apron Light, Sequence Flashing Light (SQFL), Wind Cone, dan lainnya berfungsi dengan normal tanpa mengalami gangguan.

Baca juga :   Bandara Jenderal Ahmad Yani Jadi Terminal Terapung Pertama di Indonesia Dengan Konsep Eco Green Airport

Pada area landside, upaya antisipasi dilakukan dengan mempersiapkan skenario pengaturan ruang tunggu di terminal untuk menghindari terjadinya penumpukan penumpang jika terdapat penerbangan yang mengalami keterlambatan atau delay akibat cuaca buruk.

Pengaturan ruang tunggu diperlukan untuk tetap memastikan penerapan protokol kesehatan Covid-19 berjalan dengan optimal dan tetap menjaga kenyamanan bagi seluruh penumpang.

“Melalui upaya-upaya antisipasi yang dilakukan oleh Angkasa Pura Airports bersama seluruh stakeholder, diharapkan dapat mendukung penerapan prinsip Safety, Security, Service, dan Compliance untuk keselamatan penerbangan,” tutur Faik Fahmi.

Sebagai informasi, BMKG pada 21 Februari 2022 mengeluarkan prediksi terhadap potensinya cuaca ekstrem yang akan melanda sejumlah wilayah Indonesia seperti fenomena hujan es, hujan disertai angin kencang dan angin puting beliung hingga Maret-April. B

Komentar