
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi secara resmi membuka Posko Pusat Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru 2025/2026) di Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Kamis (18/12/2025) malam.
Posko ini akan beroperasi selama 19 hari, mulai 18 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026, sebagai pusat koordinasi nasional dalam penyelenggaraan angkutan Nataru 2025/2026.
Menhub menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh pihak lintas sektor yang terlibat dalam penyelenggaraan angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Menurutnya, kehadiran berbagai pemangku kepentingan mencerminkan komitmen bersama bahwa pengelolaan angkutan Nataru 2025/2026 merupakan kerja kolektif lintas sektor, lintas wilayah, dan lintas kewenangan.
“Peningkatan mobilitas masyarakat pada masa Natal dan Tahun Baru merupakan fenomena sosial, budaya dan keagamaan yang terjadi secara konsisten setiap tahun. Selain mudik dan kunjungan ke kampung halaman, masyarakat juga memanfaatkan momen ini untuk berlibur dan beristirahat di akhir tahun,” ujar Menhub.
Kondisi tersebut, lanjutnya, secara alami mendorong peningkatan pergerakan orang dan barang di seluruh wilayah.
Oleh karena itu, dia menambahkan, pemerintah memastikan seluruh fasilitas transportasi dan pelayanan publik dapat memberikan kemudahan, serta pelayanan yang optimal agar penyelenggaraan angkutan Nataru 2025/2026 berjalan lancar, aman dan nyaman.
Menhub menjelaskan, sejak jauh hari pemerintah telah melakukan komunikasi dan koordinasi intensif dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait, termasuk Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Dalam Negeri, TNI, Polri, Basarnas, serta pemerintah daerah.
Koordinasi ini dilakukan untuk memastikan keselarasan kebijakan dan keterpaduan langkah di lapangan.
Berdasarkan hasil survei potensi pergerakan masyarakat, pada periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 diperkirakan terjadi pergerakan sekitar 119,5 juta orang.
Untuk itu, pemerintah membentuk Posko Pusat Angkutan Nataru sebagai instrumen pengendalian dan koordinasi transportasi nasional selama periode tersebut.
“Posko ini menjadi pusat komunikasi lintas sektor untuk memastikan seluruh kebijakan, langkah operasional, dan respons lapangan berjalan tepat dan terkoordinasi,” jelasnya.
Menhub juga menekankan bahwa penyelenggaraan angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 memiliki nilai strategis sebagai bagian dari penguatan kesiapan nasional dalam menghadapi mobilitas masyarakat berskala besar.
“Oleh karena itu, seluruh proses pengambilan kebijakan dan pengendalian operasional harus dilaksanakan dengan standar tinggi tanpa kompromi,” ungkapnya.
Dalam arahannya, Menhub menyampaikan empat hal utama yang harus menjadi perhatian bersama.
Pertama, keamanan dan keselamatan harus ditempatkan sebagai prioritas tertinggi. Seluruh jajaran wajib melakukan pengawasan dan mitigasi risiko secara konsisten untuk mencegah kecelakaan maupun gangguan layanan.
Kedua, koordinasi lintas sektor harus terus diperkuat agar setiap kebijakan dan tindakan di lapangan berjalan selaras dan saling mendukung.
Ketiga, perhatian terhadap hal – hal kecil yang berpotensi menimbulkan gangguan tidak boleh diabaikan dan harus ditangani secara cepat.
Keempat, seluruh pihak diminta untuk selalu mengantisipasi ketidakpastian, khususnya terkait cuaca ekstrem dan potensi bencana alam, dengan menyiapkan skenario serta langkah respons yang cepat dan tepat.
“Saya berharap penyelenggaraan angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 dapat berjalan aman, lancar dan berkeselamatan. Keselamatan transportasi bukan sekadar menunggu kondisi, melainkan hasil dari perencanaan yang matang, pengawasan yang konsisten, serta kolaborasi yang solid,” katanya.
Acara pembukaan Posko Pusat Angkutan Nataru ini turut dihadiri Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), serta Wakil Menteri Perhubungan Suntana.
Mengakhiri sambutannya, Menhub secara resmi membuka Posko Pusat Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. B



