Menhub dan Dirut KAI Cek Kesiapan Jalur Kereta Api di Grobogan Jateng

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dan Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Bobby Rasyidin meninjau kesiapan jalur kereta api di Kabupaten Grobogan, Jateng. (dok. istimewa)
Bagikan

Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi bersama Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Bobby Rasyidin melakukan peninjauan langsung kesiapan jalur kereta api di wilayah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah (Jateng) menjelang Angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru 2025/2026), belum lama ini.

Peninjauan difokuskan pada lintas jalur di Desa Papanrejo, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, yang sebelumnya terdampak luapan Sungai Tuntang.

Lokasi ini berada dalam pemantauan intensif seiring potensi curah hujan tinggi pada periode akhir tahun.

Menhub meninjau langsung kondisi jalur serta langkah penanganan yang telah dilakukan.

Peninjauan ini bertujuan memastikan jalur kereta api siap beroperasi secara aman dan andal dalam mendukung mobilitas masyarakat selama libur Nataru 2025/2026.

Sebelum menuju Grobogan, Menhub dan Direktur Utama KAI terlebih dahulu meninjau Stasiun Semarang Tawang untuk melihat kesiapan fasilitas pelayanan penumpang, kesiapan operasional, serta peran stasiun sebagai simpul utama pergerakan masyarakat di Jateng.

Di wilayah Grobogan, pengecekan dilakukan pada sejumlah titik jalur dan jembatan kereta api di lintas Gubug – Karangjati serta lintas Brumbung – Tegowanu.

Pada lokasi – lokasi tersebut, KAI menyiapkan langkah antisipatif guna menjaga keandalan prasarana di tengah dinamika cuaca.

Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin menyampaikan bahwa kesiapan jalur di wilayah Grobogan menjadi bagian penting dari pengamanan Angkutan Nataru secara menyeluruh.

“KAI memastikan jalur kereta api di wilayah pantauan khusus berada dalam kondisi siap operasi. Pengawasan dilakukan secara intensif agar perjalanan kereta api tetap aman, tertib dan tepat waktu,” ujar Bobby.

Untuk mendukung kesiapan tersebut, KAI menyiagakan 2.483 petugas ekstra di berbagai fungsi operasional selama masa Angkutan Nataru.

Petugas ekstra ini disiagakan untuk merespons cepat potensi gangguan, termasuk yang dipicu oleh cuaca ekstrem.

Secara nasional, KAI terus memperkuat keselamatan perjalanan. Sepanjang Januari – November 2025, KAI telah menutup 305 perlintasan sebidang sebagai bagian dari upaya pengurangan risiko kecelakaan.

Edukasi keselamatan juga dilakukan secara berkelanjutan di berbagai wilayah operasional.

KAI juga melakukan penguatan prasarana melalui pemasangan rel baru, penambahan batu kricak dan penguatan struktur jalur untuk menjaga stabilitas, serta keandalan layanan, khususnya pada lintas dengan intensitas perjalanan tinggi.

Selama masa Angkutan Nataru, KAI menyiapkan lokomotif cadangan, kereta pembangkit dan peralatan pendukung di titik – titik strategis.

Posko Terpadu Nataru beroperasi penuh sebagai pusat pemantauan operasional dan keselamatan perjalanan kereta api secara realtime di seluruh wilayah kerja.

Menhub menegaskan bahwa koordinasi antara regulator dan operator menjadi kunci dalam menjaga kelancaran transportasi publik pada periode libur akhir tahun.

“Kami memastikan seluruh kesiapan dilakukan agar masyarakat dapat bepergian dengan aman dan nyaman menggunakan kereta api pada masa Natal dan Tahun Baru,” ungkapnya.

Dengan rangkaian kesiapan tersebut, KAI bersama Kementerian Perhubungan optimistis Angkutan Nataru 2025/2026 dapat berjalan lancar dan mendukung mobilitas masyarakat di berbagai daerah. B

 

Komentar

Bagikan