PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) memastikan bahwa operasional penerbangan di tiga bandara utama di wilayah Sumatra tetap berjalan normal.
Kepastian ini disampaikan di tengah bencana banjir yang melanda sejumlah titik di tiga provinsi di Pulau Sumatra, yakni Aceh, Sumatra Barat (Sumbar) dan Sumatra Utara (Sumut).
Ketiga bandara utama yang dipastikan tetap melayani penerbangan secara normal tersebut adalah Bandara Sultan Iskandar Muda di Aceh, Bandara Internasional Minangkabau (BIM) di Padang, Sumbar dan Bandara Kualanamu di Deli Serdang, Sumut.
Menurut Corporate Secretary Group Head InJourney Airports Arie Ahsanurrohim, seluruh pelayanan kebandarudaraan di ketiga lokasi tersebut tidak terganggu dan tetap siaga melayani masyarakat.
“InJourney Airports menyampaikan tiga bandara, yakni Bandara Sultan Iskandar Muda Aceh, Bandara Minangkabau Padang di Sumatra Barat dan Bandara Kualanamu Deli Serdang di Sumatra Utara tetap beroperasi normal melayani penerbangan dan perjalanan udara masyarakat,” katanya dalam keterangannya.
Meskipun operasional bandara berjalan lancar, pihak manajemen tetap meminta calon penumpang untuk melakukan antisipasi ekstra.
Situasi banjir di beberapa akses jalan darat dikhawatirkan dapat menghambat perjalanan menuju bandara, sehingga penumpang diimbau untuk meluangkan waktu perjalanan yang lebih panjang dari biasanya.
Bagi calon penumpang pesawat yang memiliki jadwal keberangkatan penerbangan melalui ketiga bandara tersebut, Arie mengimbau agar para calon penumpang tiba di bandara sektar dua jam hingga tiga jam sebelum keberangkatan.
Kedatangan lebih awal ini dinilai krusial agar penumpang memiliki waktu yang cukup untuk menyelesaikan proses check-in dan pemeriksaan keamanan (security check) tanpa terburu – buru, sekaligus memitigasi risiko keterlambatan akibat akses transportasi yang mungkin terdampak banjir.
Jajaran InJourney Airports juga menyampaikan rasa duka mendalam atas musibah banjir yang menimpa sebagian wilayah Sumatra.
Sebagai bentuk tanggung jawab sosial, perusahaan menyatakan kesiapannya untuk memfasilitasi bantuan logistik dan evakuasi jika diperlukan.
Manajemen bandara memastikan akan memberikan dukungan penuh terhadap segala bentuk operasi pemulihan pascabencana.
Sementara itu di Sumatra Barat, Otoritas Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dilaporkan tengah berupaya keras meminimalisasi dampak cuaca buruk dan banjir.
Menurut Branch Communication and CSR Bandara Internasional Minangkabau Feni Lindriany, tantangan utama saat ini bukanlah pada operasional bandara, melainkan terputusnya akses jalan akibat luapan Sungai Batang Anai yang menutup badan jalan akses dari/ke bandara.
Pasalnya, dia menambahkan, debit air yang masih terus naik di jalur akses, Feni Lindriany meminta masyarakat untuk terus memantau informasi resmi terkait rekayasa jalur dan situasi terkini demi keselamatan perjalanan.
Selain banjir, akses menuju bandara juga sempat terganggu oleh insiden pohon tumbang di dekat jembatan flyover, tapi insiden tersebut langsung ditangani oleh tim gabungan InJourney Airports dan unit PKP-PK agar jalur dapat kembali dilalui.
Meski Bandara Minangkabau tetap beroperasi, Feni menjelaskan bahwa kondisi cuaca buruk sempat memaksa dua penerbangan dialihkan (divert) ke Pekanbaru. B




