Menhan Pertanyakan Keberadaan Bandara Khusus IMIP Morowali

Salah satu armada yang ada di Bandara PT IMIP Morowali, Sulawesi Tengah. (dok. imip.co.id)
Bagikan

Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin mempertanyakan keberadaan Bandar Udara (Bandara) Khusus PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) atau IMIP Private Airport di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah.

Bahkan, Ketua Harian Dewan Pertahanan Nasional (DPN) ini menilai bandara yang tidak diawasi oleh Bea Cukai maupun Imigrasi sebagai suatu hal yang anomali, karena kedaulatan ekonomi Indonesia dapat terancam dengan keberadaan bandara tersebut.

Dia akan melaporkan temuan itu kepada Presiden Prabowo Subianto. “Republik ini tidak boleh ada republik di dalam republik. Kita harus tegakkan semua ketentuan tanpa kita melihat latar belakang dari manapun asalnya,” kata Menhan dalam keterangannya.

Bandara IMIP terungkap beroperasi tanpa petugas keamanan dan pengawas dari negara setelah kunjungan Menhan Sjafrie Sjamsuddin di lokasi tersebut, bahkan dua sempat menyinggung bahwa tidak boleh ada negara di dalam negara.

“Negara hadir untuk menegakkan hukum, menegakkan regulasi, dan kita perbaiki semua hal – hal yang sudah kita lihat selama ini terjadi. Tidak boleh ada republik di dalam republik,” ungkap Sjafrie usai menghadiri Latihan Komando Gabungan (Kogab) TNI yang terintegrasi Tahun 2025 di kawasan Bandara PT IMIP, Morowali.

Sebagaimana dilansir situs resmi Kemhan, bandara yang dirujuk Sjafrie adalah bandara yang terletak dekat dengan jalur laut strategis, yakni Alur Laut Kepulauan Indonesia atau ALKI II dan III.

Peninjauan di lokasi pada 19 November 2025 itu dilakukan Sjafrie dalam kapasitasnya juga sebagai Ketua Harian DPN dan Pengawas Tim Penertiban Kawasan Hutan (PKH).

Saat itu di lokasi, simulasi pertahanan digelar oleh Komando Operasi Udara Nasional (Koopsudnas) dan simulasi ini adalah latihan menangani pesawat asing atau gelap (black flight) yang melanggar wilayah kedaulatan udara.

Pada laman hubud.kemenhub.go.id menyebutkan bahwa Bandara IMIP dikelola oleh swasta dengan non-kelas dan status operasinya adalah khusus untuk penggunaan domestik.

Critical aircraft adalah Embraer:ERJ-145ER dengan pesawat yang beroperasi adalah Airbus A-320 dan PKP-PK Kategori 6.

Bandara IMIP yang merupakan bandara khusus, hanya melayani penerbangan milik pemilik bandara, penerbangan tidak berjadwal yang memiliki perjanjian dengan pengelola, serta pesawat negara.

Seharusnya sistem penerbangan Indonesia sudah memiliki mekanisme berlapis yang membuat penerbangan gelap hampir mustahil terjadi.

Bandara IMIP ini dikenal dengan kode bandara WAMP dari International Civil Aviation Organization (ICAO) dan kode MWS dari International Air Transport Association (IATA). Sementara Bandara Morowali memiliki kode bandara WAFO dari ICAO dan kode MOH dari IATA.

Selain itu, Bandara IMIP yang beralamat di Jalan Trans Sulawesi, Fatufia, Bahodopi, Morowali, Sulawesi Tengah, berjarak sekitar 4 kilometer dari kawasan Indonesia Morowali Industrial Park.

Pada tahun 2024, Bandara IMIP mencatat 534 pergerakan pesawat. Sepanjang tahun itu, ada sekitar 51.000 penumpang yang menggunakan pesawat di Bandara IMIP. B

Komentar

Bagikan