Pemprov Kepri Upayakan Penerbangan Reguler Internasional Bandara Raja Haji Fisabilillah

Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang, Kepulauan Riau. (dok. wikimapia.org)
Bagikan

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Pemprov Kepri) mengupayakan adanya penerbangan reguler internasional di Bandara Raja Haji Fisabilillah (RHF) Kota Tanjungpinang.

Hal ini menyusul Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menerbitkan Surat Keputusan (SK) Menteri Perhubungan Nomor 37 Tahun 2025 tentang Penetapan Bandar Udara Internasional.

Dalam SK tersebut, Kemenhub mengembalikan status Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang menjadi bandara internasional setelah dibekukan pada tahun 2023.

“Kami mendorong maskapai penerbangan reguler di Bandara RHF, karena sebelumnya hanya ada penerbangan charter dari China,” kata Gubernur Kepri Ansar Ahmad di Tanjungpinang.

Dia menjelaskan, penerbangan reguler internasional bisa mendorong investasi di sektor pariwisata, khususnya di Kota Tanjungpinang sebagai ibu kota Provinsi Kepri.

Status internasional pada Bandara Raja Haji Fisabilillah sebelumnya, lanjutnya, tidak terlalu berdampak terhadap perekonomian Tanjungpinang, karena terkesan hanya tempat transit wisatawan mancanegara (wisman) Tiongkok menuju ke Kabupaten Bintan, padahal bandara ada di Tanjungpinang.

“Kalau sudah ada penerbangan reguler, pasti banyak juga wisman bisa masuk ke Tanjungpinang, sehingga ekonomi pun berputar,” ungkapnya.

Ansar menegaskan bahwa an kembalinya status internasional Bandara RHF merupakan momentum penting yang tidak boleh disia – siakan, maka itu perlu segera disiapkan operasional penerbangan internasional reguler.

Dengan adanya Bandara Internasional Raja Haji Fisabilillah, dia menambahkan, wisman bisa langsung mendarat di Tanjungpinang dan Bintan tanpa transit di Batam atau Singapura.

“Pemprov Kepri saat ini juga tengah mengupayakan kebijakan pembebasan visa untuk tiga negara prioritas, yakni Tiongkok, Korea dan India,” tuturnya.

Khusus Tiongkok, menurut Ansar, memiliki prospek yang menjanjikan untuk meningkatkan kunjungan wisman ke Tanjungpinang, apalagi hubungan komunikasi Pemprov Kepri dan pemerintah negara itu sangat baik.

“Kalau mereka bebas visa ke kita, seharusnya kita juga beri kebijakan serupa,” tegasnya.

Pemprov Kepri pun terus membenahi fasilitas pariwisata serta memperkuat promosi serta menggelar event event internasional untuk menarik wisman, khususnya di Tanjungpinang.

“Batam sudah autopilot, sekarang Tanjungpinang dan Bintan harus kita kemas agar menjadi destinasi unggulan,” ungkapnya.

Sementara itu, General Manager PT Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang Agung Brahmantyo menyebutkan, kapasitas terminal bandara itu mencapai satu juta penumpang per tahun, tetapi pada tahun 2024 baru terisi 264.000 penumpang.

“Kami siap mengaktifkan kembali fasilitas internasional, termasuk konter imigrasi, bea cukai dan karantina. Sertifikat bandar udara akan disesuaikan dari domestik menjadi internasional,” jelasnya. B

Komentar

Bagikan