Kehadiran penerbangan langsung dari Yogyakarta International Airport (YIA) menuju Jeddah, Arab Saudi berpotensi meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Kota Yogyakarta.
Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko, jika penerbangan langsung ini terwujud, maka dampaknya akan terasa pada penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Statistik menunjukkan, length of stay atau lama tinggal wisatawan mancanegara dan spending money atau membelajakan uang mereka itu tiga kali hingga empat kali lebih besar dibanding wisatawan domestik,” jelasnya.
Wahyu menuturkan, total sebanyak 11 juta wisatawan pada tahun 2024, baik wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisman berkunjung ke Koya Yogyakarta.
Rata – rata, wisatawan mengeluarkan uang sekitar Rp2,3 juta untuk berbagai keperluan, seperti akomodasi, makanan dan oleh – oleh.
“Tahun lalu, sekitar Rp50 miliar adalah jumlah belanja wisatawan. Jumlah yang besar, seandainya kita bisa memaksimalkan wisatawan mancanegara untuk datang ke sini,” tuturnya.
Wahyu menambahkan bahwa jika dua maskapai penerbangan asal Tiongkok, Hainan Airlines dan Loong Air mendaratkan pesawatnya di YIA, maka Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta akan memenuhi berbagai persyaratan yang diperlukan.
Dia menjelaskan, kedua maskapai tersebut menginginkan rute penerbangan yang berkelanjutan, bukan hanya dalam hitungan bulan.
“Kita harus berikhtiar meningkatkan jumlah wisatawan yang berasal dari inbound, dengan kerja sama bersama beberapa pihak. Insyaallah, setelah pertemuan ini akan ada beberapa eksekusi,” ungkapnya.
Sebelumnya, Pemkot Yogyakarta telah menggandeng dua maskapai penerbangan asal Tiongkok untuk mewujudkan penerbangan langsung dari YIA menuju Jeddah, Arab Saudi dengan tujuan memberangkatkan jemaah umrah.
Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan menjelaskan bahwa jika penerbangan langsung ini dapat terealisasi, biaya untuk menjalankan umrah dapat semakin ditekan.
Apabila jemaah umrah harus transit terlebih dahulu ke Jakarta, dia menilai, beban biaya dapat semakin membesar, sehingga dengan direct flight, maka biaya umrah dapat tereduksi sekitar Rp2 juta. B