Dalam rangka mendorong konektivitas antarwilayah, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terus berupaya mempercepat pembangunan infrastruktur jalan tol di berbagai daerah di Indonesia.
Salah satunya termasuk Jalan Tol Padang – Sicincin di Sumatra Barat yang kini memasuki tahap persiapan pengoperasian.
Jalan Tol Padang – Sicincin merupakan bagian dari Jalan Tol Ruas Pekanbaru – Padang dalam jaringan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Pembangunan Jalan Tol Padang – Sicincin ini juga merupakan implementasi dari pelaksanaan program strategis PU 608, yaitu strategi utama Kementerian PU dalam menjadikan sektor infrastruktur sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.
Melalui pembangunan infrastruktur yang efisien dan merata seperti jalan tol ini, Kementerian PU menargetkan tiga sasaran utama, yakni efisiensi investasi dengan ICOR di bawah 6, pengentasan kemiskinan menuju 0% dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8% per tahun.
Menteri PU Dody Hanggodo menuturkan, beroperasinya Jalan Tol Padang – Sicincin menjadi tonggak penting dalam menghubungkan pusat – pusat pertumbuhan ekonomi di Sumatra Barat.
“Pembangunan jalan tol ini bukan hanya menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat, tetapi juga menjadi infrastruktur kunci dalam mendukung percepatan logistik dan pemerataan pembangunan wilayah,” jelasnya.
Menteri PU menambahkan, Jalan Tol Padang – Sicincin yang memiliki panjang 35,9 km ini telah rampung konstruksinya dan siap dioperasikan setelah memperoleh Sertifikat Laik Fungsi dan Operasi (SLFO) serta Surat Keputusan (SK) Pengoperasian dari Kementerian PU.
“Jalan tol ini telah mendapatkan SLFO melalui surat dari Direktorat Jenderal Bina Marga pada 30 April 2025, serta SK Pengoperasian melalui Kepmen PU nomor 519/KPTS/M/2025 tentang Penetapan Pengoperasian Jalan Tol Pekanbaru – Padang Seksi Sicincin – Padang per 19 Mei 2025. Saat ini, sedang dalam proses persiapan operasi,” tuturnya.
Kementerian PU menegaskan bahwa meskipun progres konstruksi main road ruas Jalan Tol Padang – Sicincin telah selesai 100%, masih terdapat pekerjaan lanjutan berupa penyelesaian akses Lubuk Alung sepanjang 2,4 km.
Selain itu, desain simpang sebidang di Tarok City juga sedang disesuaikan untuk mengakomodasi staging konstruksi karena adanya kendala pembebasan lahan.
“Pekerjaan lanjutan akan terus kita akselerasi, tentunya dengan tetap menjunjung prinsip kehati – hatian dan memastikan seluruh aspek teknis dan sosial berjalan beriringan. Kementerian PU juga akan terus berkolaborasi, serta berkoordinasi dengan pemerintah daerah, BUMN dan masyarakat dalam menyelesaikan sisa pekerjaan,” kata Menteri PU.
Pelaksanaan konstruksi ruas Padang – Sicincin dikerjakan oleh PT Hutama Karya Infrastruktur sebagai kontraktor pelaksana, di bawah pengawasan PT Anugerah Kridapradana dan PT Egis International Indonesia.
Jalan tol Padang – Sicincin didesain dengan kecepatan rencana 80 km/jam dan memiliki konfigurasi awal dua lajur dua arah dengan spesifikasi teknis lebar lajur 3,6 meter, bahu luar 3,0 meter, dan median jalan 5,5 meter.
Jalan Tol Padang – Sicincin merupakan bagian dari Jalan Tol Pekanbaru – Padang yang memiliki total investasi mencapai Rp9,85 triliun dan biaya konstruksi sekitar Rp8,28 triliun, dengan masa konsesi selama 50 tahun.
Ruas Jalan Tol Padang – Sicincin memiliki peran strategis dalam mewujudkan konektivitas lintas provinsi di wilayah Sumatra.
Pembangunan ruas ini juga mendukung integrasi wilayah Sumatra Barat ke dalam sistem logistik nasional serta meningkatkan daya saing ekonomi daerah.
Jalan tol ini juga diharapkan dapat menjadi tulang punggung konektivitas wilayah Pesisir Barat Sumatra, khususnya Provinsi Sumatra Barat.
“Ini adalah komitmen nyata kami dalam menjadikan infrastruktur sebagai tulang punggung pembangunan nasional. Jalan tol ini sekaligus menjadi wujud nyata penerapan PU 608 di lapangan, bahwa pembangunan infrastruktur dapat sekaligus mendorong efisiensi anggaran, mengurangi kemiskinan dan mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional,” jelas Menteri PU. B