RUPSLB Garuda Indonesia Setujui Restrukturisasi Penyehatan Kinerja

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. di Tangerang, Banten. (dok. garudaindonesia)
Bagikan

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. (Garuda Indonesia) telah memberikan persetujuan strategis terhadap agenda restrukturisasi penyehatan kinerja perseroan.

Persetujuan ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat arah transformasi komprehensif Garuda Indonesia, demikian pernyataan RUPSLB yang diselenggarakan pada Senin (30/6/2025) dan dihadiri atau diwakili oleh 67.957.218.062 lembar saham atau 74,29% dari keseluruhan pemegang saham.

Restrukturisasi penyehatan kinerja yang disetujui oleh pemegang saham pada RUPSLB kali ini mencakup langkah – langkah fundamental dalam penguatan basis struktur dan pengelolaan kinerja keuangan.

Selain itu, melalui fokus perbaikan ekuitas, optimalisasi aksi strategis berupa restorasi armada, penambahan alat produksi, penyehatan kinerja usaha anak usaha hingga akselerasi pemulihan trafik penumpang.

Adapun berbagai langkah restrukturisasi kinerja tersebut menjadi bagian dari program transformasi kinerja secara menyeluruh dalam mendorong comprehensive turnaround performa Garuda Indonesia.

Restrukturisasi penyehatan kinerja ini menjadi bagian dari fase berkesinambungan restrukturisasi penyelamatan kinerja yang telah dilakukan pada tahun 2021 – 2023 yang berfokus pada penyelamatan melalui pengelolaan kewajiban usaha, restrukturisasi komposisi armada hingga pengelolaan beban usaha.

Melalui skema restrukturisasi penyelamatan yang telah dijalankan sejak tahun 2022, Garuda Indonesia berhasil menurunkan nilai, memperbaiki nilai ekuitas dan melakukan berbagai aspek operasional.

Direktur Utama Garuda Indonesia Wamildan Tsani Panjaitan menjelaskan, dalam kerangka strategi kinerja jangka panjang, Garuda Indonesia akan menerapkan 11 langkah prioritas untuk mentransformasi usahanya.

“Dari aspek armada dan jaringan, Garuda Indonesia Group menargetkan penambahan armada secara bertahap hingga mencapai sekitar 120 pesawat dan melakukan ekspansi sedikitnya ke 100 rute baru hingga tahun 2029,” jelasnya.

Pada periode yang sama, perusahan antara lain juga akan menguatkan ekosistem pendukung penerbangan, mendorong kolaborasi seluruh lini usaha, mendorong digitalisasi dan meningkatkan kualitas pengalaman pengguna jasa.

Lebih lanjut kinerja periode Kuartal I/2025 terus mencatatkan hasil yang positif dan turut merefleksikan optimisme terhadap potensi Garuda Indonesia.

Capaian positif ini dampak dari pertumbuhan pendapatan pangsa charter, penerbangan tidak berjadwal, yang meningkat sebesar 92,88% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Selain itu, secara keseluruhan pendapatan operasional konsolidasian per 31 Maret 2025 tercatat naik 1,63% atau sebesar US$723,56 juta dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dari sisi operasional di sepanjang Kuartal I/2025, Garuda Indonesia Group mengangkut 5,13 juta penumpang, yakni 2,65 juta penumpang Garuda Indonesia dan 2,48 juta penumpang maskapai Citilink.

Persetujuan pemegang saham pada RUPSLB merupakan titik balik bagi Garuda Indonesia dan menjadi landasan utama bagi langkah untuk menjadi maskapai yang sehat, kompetitif dan berkelas dunia.

“Kami yakin bahwa dengan dukungan penuh pemerintah dan seluruh pemegang saham, Perusahaan akan mampu memberikan kinerja terbaiknya, makin dirasakan kehadirannya oleh masyarakat dan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia di tingkat dunia,” tutur Wamildan. B

 

Komentar

Bagikan