Pemprov Jatim Pastikan Percepatan Proyek SRRL dan Jalur Ganda KA

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat di stasiun kereta api. (dok. istimewa)
Bagikan

Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) memastikan percepatan realisasi Proyek SRRL Surabaya – Sidoarjo dan Jalur Ganda Kereta Api (KA) Wonokromo – Sepanjang usai disetujui Presiden Prabowo Subianto.

Menurut Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, kepastian ini disampaikan setelah mendapatkan jawaban dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bahwa permohonan untuk percepatan proyek SRRL dan jalur ganda kereta api disetujui segera direalisasikan.

Dia mengungkapkan, proyek Surabaya Regional Railways Line (SRRL) Tahap 1 rute Gubeng – Sidoarjo akan menjadi prioritas pelaksanaan.

Saat ini, lanjutnya, proyek sedang menuntaskan proses administratif, termasuk pengadaan dan persiapan anggaran.

“Kami juga baru ditembusi surat dari Menteri Perhubungan kepada Menteri Keuangan agar segera memproses penandatanganan perjanjian pinjaman dan pengalokasian anggaran SRRL Fase I pada TA 2026,” jelasnya.

Proyek SRRL yang masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) dinilai strategis untuk mendukung layanan KA perkotaan di kawasan Metropolitan Surabaya.

Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub bersama Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dan Pemprov Jatim akan memaksimalkan proyek ini guna memudahkan mobilitas masyarakat.

“Proyek SRRL sejalan dengan visi Asta Cita dan Prioritas Nasional Presiden Prabowo, yakni membangun sistem transportasi terintegrasi dan berkelanjutan,” ujar Khofifah.

Dia optimistis SRRL akan memperkuat konektivitas Surabaya dengan kota-kota penyangga, seperti Sidoarjo, Gresik, Mojokerto dan Lamongan.

Manfaat langsung proyek diperkirakan dinikmati sekitar 10 juta warga di wilayah metropolitan.

Selain itu, proyek ini juga mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional 8% dan sejalan dengan PN 2 (transformasi ekonomi hijau), PN 3 (infrastruktur berkelanjutan), serta PN 6 (penguatan perkotaan).

Terkait dengan jalur ganda Sepanjang – Wonokromo, Khofifah memastikan pembangunan akan segera dimulai, karena Detail Engineering Desain (DED) telah tersedia di Kemenhub.

“Jalur ini penting untuk mengurangi hambatan lalu lintas kereta api di lintas Selatan Jawa,” tegasnya.

Sementara itu, Dirjen Perkeretaapian Allan Tandiono menjelaskan, konstruksi SRRL akan dimulai 2027 dan terbagi dua tahap.

Fase 1 mencakup pekerjaan strategis seperti elektrifikasi jalur Gubeng – Sidoarjo sepanjang 27 km, peningkatan fasilitas sejumlah stasiun dan Depo Sidotopo.

“Ruang lingkup pekerjaan meliputi penanganan perlintasan sebidang, pembangunan flyover di titik rawan kemacetan dan peningkatan sistem persinyalan, serta telekomunikasi,” tuturnya.

Allan menambahkan, peningkatan akses stasiun juga menjadi fokus, agar pengguna KA bisa masuk dari dua arah.

SRRL diharapkan mendorong peralihan dari kendaraan pribadi ke transportasi publik.

“DJKA terus berkolaborasi dengan Pemkot Surabaya, Pemprov Jatim, kementerian/lembaga terkait dan masyarakat untuk memastikan proyek ini berjalan tepat waktu dan memberi manfaat ekonomi dan sosial,” ungkapnya. B

 

 

Komentar

Bagikan