PT Kereta Api Indonesia (KAI) mencatat kinerja positif dalam layanan angkutan pupuk selama periode Januari hingga Mei 2025.
Sebanyak 13.230 ton pupuk berhasil didistribusikan menggunakan moda kereta api, mencerminkan pertumbuhan sebesar 94% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni 6.810 ton.
Lonjakan signifikan ini menegaskan posisi KAI sebagai mitra logistik strategis dalam mendukung agenda ketahanan pangan nasional, khususnya melalui efisiensi distribusi pupuk ke berbagai sentra pertanian di Indonesia.
Pada Mei 2025, angkutan pupuk tercatat sebesar 4.110 ton atau naik 26,85% dibandingkan capaian Mei 2024 sebesar 3.240 ton.
“Optimalisasi layanan angkutan pupuk merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata KAI dalam mendukung rantai pasok sektor pertanian nasional. Kami percaya, logistik yang andal adalah kunci keberhasilan dalam menjamin produktivitas pangan negeri,” kata Vice President Public Relations KAI Anne Purba.
Dengan ketepatan waktu, stabilitas operasional dan kapasitas angkut besar, moda kereta api menawarkan keunggulan kompetitif dalam pengiriman logistik berskala besar.
Keandalan ini menjadi faktor penting bagi pemerintah dan produsen pupuk dalam menjamin distribusi yang terprediksi dan tepat sasaran, terutama ke wilayah – wilayah agrikultur strategis.
“Sebagai BUMN transportasi publik, KAI tidak hanya hadir sebagai penyedia jasa, tetapi juga sebagai katalisator dalam membangun ekosistem logistik nasional yang efisien, berkelanjutan dan berorientasi masa depan,” ungkapnya.
Distribusi pupuk melalui kereta api juga memberikan nilai tambah dari aspek lingkungan.
Moda rel diketahui menghasilkan emisi karbon yang lebih rendah dibandingkan angkutan darat berbasis truk, sehingga selaras dengan komitmen KAI terhadap pengurangan emisi dan target Net Zero Emission 2060.
“KAI mengintegrasikan prinsip keberlanjutan ke dalam setiap lini bisnisnya, termasuk layanan logistik. Angkutan pupuk menjadi bagian dari transformasi green logistics yang mendukung praktik agrikultur berkelanjutan dan pembangunan nasional yang ramah lingkungan,” jelas Anne.
Di tengah meningkatnya kebutuhan pangan nasional dan tantangan iklim global, KAI terus mengembangkan kemitraan B2B (Business to Business) dengan perusahaan pupuk nasional maupun instansi pemerintah.
Model ini memungkinkan layanan logistik yang terfokus, efisien dan disesuaikan dengan kebutuhan distribusi skala besar dalam mendukung ketahanan pangan dari sisi logistik.
Pertumbuhan angkutan pupuk juga merupakan cerminan kepercayaan para pemangku kepentingan terhadap kapabilitas KAI dalam menjaga standar layanan, efektivitas pengiriman, dan integrasi sistem.
Capaian ini turut memperkuat posisi KAI dalam industri logistik nasional yang terus berkembang.
“Layanan ini bukan hanya tentang mengangkut produk, tetapi juga tentang menggerakkan nilai strategis, membantu menyuburkan tanah petani, menjaga ketahanan pangan dan memastikan stabilitas pasokan bahan pokok masyarakat,” ujar Anne.
Untuk mendukung kebutuhan informasi mitra bisnis, KAI menyediakan kanal resmi melalui laman https://cargo.kai.id, dengan perusahaan pupuk maupun instansi terkait dapat mengakses berbagai layanan logistik berbasis kereta api yang terstruktur dan terpercaya.
Dengan visi menjadi penyedia layanan transportasi terdepan yang andal dan berkelanjutan, KAI terus memperkuat sinergi lintas sektor guna mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui peran strategis jalur rel sebagai penghubung antarwilayah, serta penggerak distribusi logistik, khususnya pangan yang menopang kehidupan.
“Angka pertumbuhan ini mencerminkan lebih dari sekadar performa bisnis. Ini adalah representasi dari misi korporat KAI untuk turut serta membangun negeri. Kami bangga menjadi bagian dari rantai nilai nasional yang membawa manfaat langsung ke masyarakat,” jelasnya. B