Maskapai Lion Air mengumumkan keberhasilan operasional penerbangan haji 1446 Hijriah/Tahun 2025 dari embarkasi Padang dan Banjarmasin dengan pencapaian ketepatan waktu (On Time Performance/OTP) 100%, berdasarkan data resmi dari Kementerian Agama (Kemenag).
Keberhasilan ini mencerminkan komitmen maskapai Lion Air dalam menghadirkan layanan penerbangan haji yang tepat waktu, aman, nyaman, inklusif dan memenuhi standar keselamatan dan pelayanan yang tinggi.
Di Embarkasi Padang mulai 3 – 30 Mei 2025 ada 15 kelompok terbang (kloter) dengan sebanyak 6.294 jemaah haji yang berasal dari 4.613 orang jemaah dari Sumatra Barat, sekitar 1.636 jemaah dari Bengkulu dan OTP 100%.
Sementara itu, pada Embarkasi Banjarmasin yang dimulai 5 – 29 Mei 2025 ada 13 kloter dengan sebanyak 5.454 jemaah haji yang berasal dari Kalimantan Selatan sekitar 3.843 jemaah dan 1.611 jemaah dari Kalimantan Tengah, serta OTP juga 100%.
Maskapai Lion Air menyampaikan apresiasi setinggi – tingginya kepada seluruh pihak yang telah berperan dalam kelancaran penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.
Keberhasilan ini menjadi semangat bagi Lion Air untuk terus berinovasi dan melayani masyarakat Indonesia dengan sepenuh hati.
Menurut Corporate Communications Strategic of Lion Air Danang Mandala Prihantoro, keberhasilan ini merupakan hasil dari perencanaan matang dan koordinasi intensif, meliputi mengoperasikan pesawat generasi modern berbadan lebar Airbus 330-300 dan Airbus 330-900NEO secara aktif untuk rute haji.
“Walaupun 2 unit pesawat cukup untuk dua embarkasi, Lion Air menyediakan 2 unit pesawat di Padang dan 3 unit pesawat di Banjarmasin sebagai bentuk mitigasi risiko operasional,” jelasnya.
Selain itu, menugaskan crew terlatih, standby crew, teknisi, flight operation officer dan staf darat yang telah mengikuti pelatihan intensif khusus untuk layanan jemaah haji, serta memberikan pendampingan, bantuan untuk jemaah lansia dan penyandang disabilitas, sejalan dengan tema haji 2025 Haji Ramah Lansia dan Disabilitas.
Kemudian, perawatan pesawat dilakukan secara rutin dan berlapis oleh Batam Aero Technic, anak perusahaan Lion Group, sesuai dengan regulasi penerbangan internasional setiap keberangkatan melalui proses inspeksi praterbang, cek kesehatan jemaah dan validasi manifest.
Lalu, koordinasi dan sinergi multipihak, dukungan penuh dari Kementerian Agama, Kementerian Perhubungan, Angkasa Pura Indonesia (InJourney), AirNav Indonesia, dan otoritas terkait lainnya menjadi kunci kelancaran operasional. B