
Saat ini, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat untuk penerbangan domestik resmi berhenti beroperasi, karena ditinggal maskapai.
Awalnya, sejumlah maskapai penerbangan masih memarkir pesawatnya untuk melayani sejumlah penerbangan, menyusul rencana pemerintah mengambil kebijakan untuk mengalihkan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara di Kota Bandung.
Misalnya, maskapai penerbangan Super Air Jet tujuan Denpasar, Medan, Balikpapan atau maskapai Citilink ke Balikpapan, termasuk Malaysia Airlines ke Kuala Lumpur dan Scoot ke Singapura.
Namun, kata Biro Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Investigasi dan Administrasi Pembangunan (BIA) Jabar Deny Hermawan, sejumlah maskapai penerbangan domestik menarik pesawatnya. “Terhitung sejak 2 Juni lalu, penerbangan domestik belum tersedia.”
Menurutnya, ada sejumlah alasan yang membuat penerbangan domestik di Bandara Kertajati belum bisa dilayani.
“Karena keterbatasan armada, maskapai memprioritaskan untuk melayani penerbangan dengan rate okupansi yang lebih tinggi,” jelas Deny.
Dia menambahkan, sampai dengan saat ini, Bandara Kertajati masih melayani penerbangan Internasional, yakni menuju Singapura. “Kalau yang ke Singapura masih normal.”
Saat ini, seluruh fasilitas di bandara, termasuk personelnya juga tetap siaga untuk memberi pelayanan, apalagi sekarang dalam masa pelayanan kedatangan para jemah haji, seperti Kelompok Terbang (Kloter) 1 sampai dengan Kloter 7 sudah dating, sisanya berproses sampai dengan 11 Juli 2025.
Sebelumnya, kinerja salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Barat yang mengelola Bandara Kertajati menjadi sorotan, bahkan sampai disuntik modal senilai Rp52 miliar dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dari pergeseran pos Belanja Tidak Terduga (BTT) pada tahun lalu.
Pengeluaran tersebut untuk mempertahankan keberlangsungan operasional dan menjaga aktivitas kebandarudaraan pada sarana dan prasarana di BIJB, termasuk dalam memenuhi standar keselamatan, keamanan, pelayanan serta menjaga keberlangsungan BUMD melalui penyertaan modal daerah.
Sebenarnya, Bandara Kertajati sejak Oktober 2023 bisa beroperasi penuh, karena penerbangan komersil dari Bandara Husein Sastranegara Bandung dipindahkan ke bandara tersebut.
Namun, ternyata catatan kinerja Bandara Kertajati belum sepenuhnya memuaskan, apalagi saat itu waktu operasi bandara tersebut secara penuh juga sudah berdekatan dengan periode tutup buku tahun 2023. B