Presiden Resmikan Bandara Pantar Kado Buat Warga Pulau Terpencil

Peresmian Bandara baru Pantar, pada 18 Maret lalu oleh Presiden Jokowi, sebuah kado
istimewa bagi rakyat di pulau terpencil, khususnya di kepulauan Alor, Nusa Tenggara Timur.

Presiden Jokowi dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi hadir secara virtual pada peresmian itu, karena seremonialnya dilakukan di Bandara baru Toraja.

Selang dua hari kemudian, hari Sabtu 20 Maret 2021, Wagub NTT Josef Nae Soi, dengan pesawat Dimonim Air Cessna Caravan 208 membawa 12 orang mendarat mulus di bandara yang memiliki apron seluas 75 x 65 meter ini.

Mimpi lama masyarakat di kepulauan Pantar akan adanya bandara dan penerbangan, sudah terwujud pada hari Sabtu tersebut, ujar Kepala Satuan Pelaksana Bandara Pantar Menirius Tuati kepada Majalah BANDARA saat berkunjung ke pulau Pantar.

Baca juga :   Pemerintah Ingin Merger Angkasa Pura Kedepankan Fasilitas dan Kenyamanan Bandara

Pulau Pantar merupakan bagian dari 17 pulau utama di Kabupaten Alor. Ada enam pulau
besar di Kab. Alor yakni Pulau Alor, Pantar, Pura, Buaya, Ternate dan Treweng.

Kab. Alor terdiri 18 kecamatan, lima diantaranya berada di pulau Pantar yakni kecamatan Pantar Kabir, Pantar Timur, Pantar Barat, Pantar Barat Laut dan Pantar Tengah.

Menirius menjelaskan pertumbuhan ekonomi di Pulau Pantar sangat dinamis dan selama
ini selain ke Kupang, ibukota provinsi NTT, wilayah ini banyak berinteraksi ekonomi ke wilayah Makassar, Sulawesi Selatan.

Kepala Bandara Mali Alor Suharmadji, yang ditunjuk Kementerian Perhubungan dalam pembangunan bandara baru itu, mengatakan pembangunan bandara baru di wilayah terpencil sebagai bentuk kepedulian pemerintah membangun ekonomi masyarakat di pulau terpencil.

Baca juga :   Presiden Jokowi Tinjau Stasiun LRT TMII

Diharapkan dengan selesainya Bandara baru Pantar ini akan mempercepat pertumbuhan
ekonomi dan pariwisata di daerah ini, ujar Suharmadji. B

Komentar