
Memasuki hari ketiga pascatenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Perairan Selat Bali, Ketapang, Banyuwangi, upaya pencarian dan penyelamatan (Search and Rescue/SAR) terhadap korban yang belum ditemukan terus ditingkatkan.
Pemerintah mengerahkan kekuatan penuh dari unsur laut, udara dan darat, serta mengoptimalkan seluruh teknologi yang tersedia.
Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menjelaskan, sejak hari pertama kejadian telah menginstruksikan seluruh jajaran Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk bergerak cepat dan bersinergi dengan Basarnas, TNI, Polri, KNKT, serta seluruh instansi terkait.
“Sejak hari pertama, saya telah meminta seluruh jajaran Kementerian Perhubungan untuk bekerja cepat, tanggap dan kolaboratif dengan Basarnas, TNI, Polri, KNKT, serta seluruh instansi terkait. Semua sumber daya kami kerahkan baik dari laut, udara maupun darat untuk mempercepat pencarian dan penyelamatan korban,” katanya di Jakarta, Sabtu (5/7/2025).
Berdasarkan laporan Basarnas, pencarian hari ini diperkuat oleh kedatangan alat utama sistem persenjataan (alutsista) dari Koarmada II Surabaya.
Bantuan peralatan termasuk di antaranya KRI Fanildo 732, yang memiliki kemampuan deteksi bawah air hingga kedalaman 400 meter, yang dilengkapi teknologi sonar canggih.
Turut dikerahkan juga tim penyelam, helikopter, tim Kopaska dan para ahli dari Pushidrosal.
Menhub menambahkan bahwa sebanyak 22 penyelam diturunkan dalam misi hari ini.
Seluruh penyelam telah menjalani pemeriksaan kesehatan dan kesiapan fisik secara menyeluruh.
“Hari ini, jajaran Kemenhub turut meninjau langsung lokasi pencarian menggunakan Kapal Patroli KPLP KN Grantin. Kami ingin memastikan seluruh personel dalam kondisi optimal sebelum diterjunkan ke lapangan,” tutur Menhub.
Dia menegaskan bahwa perhatian terhadap para penyintas menjadi prioritas.
“Saya menginstruksikan agar para penyintas mendapatkan penanganan terbaik, baik secara medis maupun psikologis. Kita tidak akan berhenti sampai seluruh korban ditemukan. Ini adalah tanggung jawab kemanusiaan yang tidak boleh berhenti di tengah jalan,” tuturnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa cuaca di lokasi pencarian diprakirakan berawan tebal dengan potensi hujan ringan.
Gelombang laut berkisar 0,5 meter hingga 2 meter, dengan kecepatan angin 4 knot sampai dengan 20 knot.
Fokus pencarian hari ini diarahkan ke sektor selatan dari titik tenggelamnya kapal, dengan operasi terkoordinasi dari udara, laut dan darat.
Hingga Sabtu pagi (5/7), dari total 65 orang di atas kapal (penumpang dan awak), sebanyak 30 orang berhasil diselamatkan, 6 orang ditemukan meninggal dunia dan 29 orang masih dalam pencarian. Belum ada perubahan data sejak laporan terakhir.
Kemenhub terus berkoordinasi erat dengan seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan proses pencarian berjalan cepat, menyeluruh dan berorientasi pada keselamatan, serta nilai – nilai kemanusiaan. B