Maskapai Garuda Indonesia Dapat Peringkat idBBB dari Pefindo

Sejumlah armada maskapai penerbangan Garuda Indonesia di bandara. (dok. hubudkemenhub)
Bagikan

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) kembali meraih peringkat idBBB dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) pada akhir Mei 2025.

Peringkat ini mencerminkan kemampuan perseroan dalam memenuhi kewajiban finansial jangka panjang secara tepat waktu dan menandakan bahwa langkah pemulihan kinerja GIAA terus berjalan on the track.

Sebagai informasi, penilaian tersebut didasarkan pada laporan keuangan audit GIAA per 31 Desember 2024, laporan keuangan tidak diaudit per 31 Maret 2025, serta sejumlah data dan informasi pendukung lainnya.

Dalam klasifikasi Pefindo, peringkat idBBB menunjukkan tingkat kelayakan investasi yang cukup memadai dengan prospek usaha yang stabil.

Menurut Direktur Utama GIAA Wamildan Tsani, pencapaian ini menjadi sinyal positif atas berbagai langkah transformasi yang terus dijalankan perseroan.

“Kami terus bergerak on the track menjalankan berbagai inisiatif strategis untuk memastikan keberlanjutan bisnis, mulai dari efisiensi biaya, optimalisasi pendapatan pada lini pendapatan penerbangan maupun ancillary hingga perluasan konektivitas layanan,” kata Wamildan dalam keterangannya, baru – baru ini.

Dia menambahkan, proses pemeringkatan ini juga mempertimbangkan outlook industri penerbangan yang dinamis, termasuk pengelolaan risiko terhadap fluktuasi harga bahan bakar, kondisi geopolitik dan tantangan global lainnya.

“Kami meyakini bahwa perolehan peringkat tersebut turut memperkuat kepercayaan seluruh pemangku kepentingan terhadap arah transformasi yang tengah dijalankan,” ungkapnya.

Menurut Wamildan, perseroan akan terus berupaya menghadirkan kinerja yang sehat dan layanan yang andal.

Optimisme ini selaras dengan proyeksi kinerja perusahaan akan terus tumbuh secara progresif, seiring dengan menguatnya fundamen kinerja keuangan, operasional dan layanan melalui berbagai langkah perbaikan yang tengah diintensifkan.

Pada periode Kuartal I/2025, GIAA mencatatkan pertumbuhan pendapatan pangsa charter (penerbangan tidak berjadwal sebesar 92,88% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Selain itu, secara keseluruhan pendapatan operasional konsolidasian per 31 Maret 2025 tercatat naik 1,63% atau sebesar US$723,56 juta dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Kemudian, dari sisi operasional di sepanjang Januari hingga Maret 2025, Garuda Indonesia Group tercatat telah mengangkut 5,13 juta penumpang, yakni 2,65 juta penumpang Garuda Indonesia dan 2,48 juta penumpang maskapai Citilink. B

 

 

Komentar

Bagikan