Konstruksi Pembangunan CP202 Kereta MRT Jakarta Capai 58,37%

Material cincin beton yang disusun menjadi terowongan bawah tanah MRT Jakarta. (dok. jakartamrt.co.id)
Bagikan

Perkembangan konstruksi CP202 Fase 2A Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta telah mencapai 58,37% sampai dengan akhir September 2025 atau capaian tersebut melampaui target 54,92%.

Sejumlah pekerjaan utama terus dilakukan seperti pengecoran canal underpass box Utara sisi Jalan Gajah Mada di area pembangunan Stasiun Harmoni, pengecoran lantai di Stasiun Sawah Besar dan Mangga Besar hingga pengecoran canal underpass sisi Utara Jalan Hayam Wuruk.

Per akhir September 2025, TBM 1 dan 2 yang membangun terowongan bertingkat antara Stasiun Harmoni dan Sawah Besar telah selesai dibangun.

Selanjutnya, dua unit mesin bor terowongan akan melanjutkan pembangunan terowongan bertingkat menuju Stasiun Mangga Besar.

Pada paket kontrak CP201, perkembangannya telah mencapai 89,57%. Paket kontrak yang mengerjakan dua stasiun ini adalah Thamrin dan Monas ditargetkan selesai pada tahun 2027.

Saat ini, sejumlah pekerjaan finishing seperti arsitektural di koridor Entre 1 dan 2 Stasiun Monas masih terus dilakukan, sedangkan di area pembangunan Stasiun Thamrin, tim konstruksi sedang melakukan pekerjaan utama.

Pekerjaan tersebut seperti resinstatement center media di area shaft Bundaran HI, sheet pile pada entre 3 dan pengecoran dinding dan lantai entre 5, 7, dan 8.

Stasiun Thamrin memiliki sekitar sembilan entre (entrance) menjadikannya stasiun MRT Jakarta dengan entre terbanyak di fase 2A.

Pada paket kontrak CP203 yang membangun Stasiun Glodok dan Kota telah mencapai 77,84%.

Sejumlah pekerjaan utama seperti koridor penghubung Entre 4 Stasiun Kota dan Stasiun Jakarta Kota, pekerjaan mekanikal, elektrikal dan pemipaan (plumbing) di Stasiun Kota terus dikerjakan.

Pada Stasiun Glodok, tim terus mengerjakan instalasi pintu tepi peron (platform screen doors), dinding dan ceiling arsitektural, serta pemasangan sheet steel pile untuk Entre 3 dan 4.

Selanjutnya, pada paket kontrak CP205 telah mencapai 26,116%. Seluruh material rel telah dikirim ke lokasi proyek fase 2A dan siap untuk memulai proses pemasangan.

Tim MRTJ dan kontraktor juga sedang melakukan produksi pre-stressed concrete sleeper atau bantalan rel.

Di luar pekerjaan sipil, paket kontrak CP 206 rolling stock (ratangga) masih dalam proses market sounding dengan calon kandidat potensial untuk melakukan rebidding.

Pada CP 207 automatic fare collection system (sistem pembayaran), sedang proses klarifikasi dokumen tender.

Fase 2A MRT Jakarta akan menghubungkan Stasiun Bundaran HI hingga Kota sepanjang sekitar 5,8 kilometer dan terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah, yaitu Thamrin, Monas, Harmoni, Sawah Besar, Mangga Besar, Glodok, dan Kota.

Fase 2A tersebut dibagi menjadi dua segmen, yaitu segmen satu Bundaran HI – Harmoni yang ditargetkan selesai pada 2027, dan Fase 2A MRT Jakarta dibangun dengan biaya sekitar Rp25,3 triliun melalui dana pinjaman kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Jepang.

segmen dua Harmoni – Kota yang ditargetkan selesai pada tahun 2029, sedangkan Fase 2B MRT Jakarta yang rencananya melanjutkan dari Kota sampai dengan Depo Ancol Barat masih dalam tahap studi kelayakan (feasibility study).

Berbeda dengan Fase 1, Fase 2A dibangun, sekaligus dengan mengembangkan kawasan stasiun dengan konsep kawasan berorientasi transit (transit-oriented development).

Pembangunan dengan konsep ini tidak hanya menyiapkan infrastruktur stasiun MRT Jakarta saja, tetapi juga kawasan sebagai paduan antara fungsi transit dan manusia, kegiatan, bangunan, serta ruang publik yang akan mengoptimalkan akses terhadap transportasi publik, sehingga dapat menunjang daya angkut penumpang. B

Komentar

Bagikan