Kemenparekraf Terapkan Sejumlah Strategi Sambut Wisman Asal Tiongkok

Para wisatawan tiba di Pulau Bali melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar. (dok. kemenparekraf.go.id).

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) menerapkan sejumlah strategi khusus untuk menyambut wisawatan mancanegara asal Tiongkok yang akan berwisata ke Indonesia.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan, strategi itu untuk merespons kebijakan Pemerintah Tiongkok yang telah melonggarkan kebijakan bagi Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) di negaranya.

“Kami menyambut baik keputusan pemerintah Tiongkok apalagi mengingat pada 2019, wisman asal Tiongkok menjadi pasar yang potensial bagi Indonesia,” katanya dalam The Weekly Brief with Sandi Uno di Bali, Selasa (15/11/2022).

Wisatawan asal Tiongkok berada di posisi kedua dengan penyumbang jumlah terbanyak ke Indonesia sebesar 2,07 juta orang. Angka ini di bawah wisman Malaysia sebanyak 2,98 juta orang.

“Persiapan yang kami lakukan akan komprehensif dan kami akan siapkan destinasi wisata yang berkualitas dan berkelanjutan, serta sentra-sentra ekonomi kreatif yang menawarkan para wisatawan dari China yang sudah dua tahun tidak berwisata bisa mendapatkan peluang untuk berbelanja produk-produk ekonomi kreatif unggulan kita,” jelasnya.

Baca juga :   Penambahan Fasilitas Pariwisata di Kaldera Toba Akan Tarik Minat Wisnus

Wisman asal Tiongkok dikenal sangat tertarik dengan wisata bahari. Mereka menyukai aktivitas bawah laut, seperti snorkeling dan diving, sedangkan Indonesia kaya akan potensi bawah laut.

Rata-rata wisman asal Tiongkok sudah pernah berkunjung ke Bunaken di Manado, dan juga Bali. Untuk itu, Sandiaga akan mengarahkan wisatawan Tiongkok untuk berwisata di destinasi pariwisata super prioritas seperti Likupang, Mandalika, dan Labuan Bajo.

“Kami akan terus mengupayakan promosi pariwisata Indonesia di Tiongkok termasuk melalui program kerja sama terpadu atau joint promotion dengan mitra online travel agent terkemuka di Tiongkok, seperti CTrip & Qunar. Kita pertahankan eksistensi Wonderful Indonesia agar tetap menjadi top of mind di kalangan wisatawan asal Tiongkok,” tuturnya.

Baca juga :   Rencana BUMN InJourney Kelola Tourism Fund Senilai Rp1 Triliun

Sandiaga mengungkapkan akan ada penerbangan langsung dari Tiongkok ke Indonesia, ini juga yang akan berpengaruh terhadap antusiasme wisatawan Tiongkok untuk berkunjung ke Indonesia. “Jadi, nanti kunjungan wisatawan dari Tiongkok bisa terfasilitasi.”

Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf Nia Niscaya menambahkan bahwa secara umum pariwisata akan tetap tumbuh walaupun ada perlambatan, terutama di Asia Pasifik yang sangat tergantung kepada market dari Tiongkok.

Namun, lanjutnya, karena adanya pelonggaran aturan yang dilakukan Pemerintah Tiongkok, maka ada angin segar bagi pariwisata Indonesia.

“Untuk pasar Tiongkok sendiri kami menargetkan pada tahun 2023 sebanyak 120.900 kunjungan untuk target bawah dan target atas sebesar 255.700 kunjungan,” kata Nia. B

 

Komentar