Garuda Indonesia Janjikan Layanan Tambahan untuk Jemaah Haji Lansia

Penerbangan haji tahun 2023 dengan maskapai Garuda Indonesia. (dok. hajj.garuda-indonesia.com)

Dalam pelaksanaan Ibadah Haji 2024, maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia menjanjikan pelayanan tambahan untuk jemaah haji lanjut usia (lansia) yang akan diberangkatkan dengan pesawat Garuda.

Hal itu diungkapkan Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra saat peluncuran Livery Pikachu Jet GA-1 di Hanggar Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia, Tangerang, Kamis (22/2/2024).

“Jadi kami akan memberangkatkan sekitar 109.000 jemaah haji di tahun ini, dan kami menjanjikan kepada Kementerian Agama tambahan servis yang hanya bisa dirasakan oleh mereka yang naik Garuda selama penerbangan haji,” ungkapnya.

Layanan tambahan itu antara lain, pelayanan kursi roda oleh petugas yang berpengalaman dalam memberikan pelayanan dalam pesawat dan pelayanan petugas khusus untuk menurunkan dan menaikkan barang bawaan jemaah di dalam kabin pesawat, serta lain-lain.

Pada 2024, estimasi awal jumlah jemaah haji di atas usia 65 tahun masih di atas 45.000 orang.

Fakta ini menjadi perhatian Kementerian Agama terkait hadirnya pelayanan terbaik untuk jamaah haji yang diberangkatkan dengan Garuda Indonesia.

Irfan menjelaskan, Garuda Indonesia telah menandatangani kontrak kerja sama tentang Pengangkutan Udara Jemaah Haji Reguler Tahun 1445H/2024M di Kementerian Agama pada Kamis, 22 Februari 2024 pagi.

Maskapai Garuda Indonesia rencananya menerbangkan jemaah haji sebanyak 109.000 orang melalui 294 kloter dari sembilan embarkasi.

Baca juga :   AirAsia Tawarkan Terbang Hemat di Penghujung Tahun untuk Rute Pulang-Pergi Internasional

Embarkasi itu di antaranya Embarkasi Aceh, Medan, Padang, Jakarta, Solo, Banjarmasin, Balikpapan, Makassar, dan Embarkasi Lombok yang akan menggunakan 14 armada.

Irfan juga menanggapi peluang menghadirkan pengalaman penerbangan dengan pesawat berdesain gambar Pokemon yang kedua dirasakan pula oleh jemaah haji.

“Menurut saya, akan menarik Pokemon Livery bisa hadir juga di Arab Saudi, terutama di Jeddah saat ini kan sudah lebih terbuka, jadi saya kira oke-oke saja,” ujar Irfan.

Adapun penandatanganan perjanjian kerja sama antara Kemenag dengan Garuda Indonesia untuk penyediaan transportasi udara bagi jemaah haji Indonesia itu dilakukan setiap menjelang masuknya musim haji.

Masa operasional pemberangkatan jemaah calon haji 1445 Hijriah/2024 Masehi rencananya akan berlangsung selama 30 hari mulai dari 12 Mei hingga 14 Juni 2024.

Di awal tahun ini, Pemerintah Republik Indonesia bersama Pemerintah Kerajaan Arab Saudi telah menandatangani kesepakatan perhajian (Ta’limatul Hajj) untuk musim haji 1445 H /2024 M.

Penandatanganan Ta’limul Hajj dilakukan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al-Rabiah di Jeddah.

“Kita menyepakati beberapa hal dengan pihak Arab Saudi. Salah satunya, jumlah jemaah haji Indonesia yang akan diberangkatkan sebanyak 241 ribu orang,” kata Menag Yaqut dalam keterangan tertulis.

Dia mengungkapkan, jumlah ini terdiri dari 221.000 kuota normal dan 20.000 kuota tambahan yang telah disetujui Raja Arab Saudi.

Baca juga :   Ditjen Hubud Pastikan Kepulangan Kloter Terakhir Jemaah Haji Debarkasi Surabaya Berjalan Aman dan Selamat

“Jumlah kuota ini terbesar sepanjang sejarah penyelenggaraan ibadah haji Indonesia,” tegas Yaqut.

Pada tahun 2019, Indonesia mendapatkan kuota 231.000 jemaah. Jumlah ini berkurang menjadi hanya 100.051 jemaah haji pada 2022 disebabkan pandemi Covid-19.

Sementara itu, pada penyelenggaraan haji 2023, Indonesia mendapat kuota 229.000 jemaah.

Menurut Menag, selain bertambahnya jumlah kuota, ada beberapa peningkatan layanan perhajian yang disepakati dalam Ta’limatul Hajj.

Alhamdulillah beberapa permintaan kita untuk pelayanan haji yang lebih baik, telah disanggupi oleh Pemerintah Arab Saudi,” tuturnya.

Masih terkait peningkatan layanan, Pemerintah Arab Saudi juga memberikan kebebasan kepada Pemerintah Republik Indonesia untuk memilih penyedia layanan (syarikah) saat puncak haji.

“Tidak harus syarikah ini atau syarikah itu, Indonesia diberikan kebebasan memilih. Ini membuka peluang untuk memilihkan penyedia layanan yang terbaik bagi jemaah haji Indonesia,” tutur Menag.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq Al-Rabiah menyatakan, komitmennya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia.

“Kami sangat berbahagia dan merasa tersanjung dapat menjadi pelayan jemaah haji dari seluruh dunia, terutama jemaah haji Indonesia. Kami juga selalu terbuka untuk berdiskusi demi perbaikan-perbaikan layanan bagi para dhuyufurrahman,” ujar Tawfiq. B

 

Komentar