Direktur Navigasi Penerbangan Asri Santosa New Concept Air Traffic Management Jawab Kebutuhan Adaptasi Baru

Direktur Navigasi Penerbangan Asri Santosa & Mitra Terkait. Foto : Erwin Nurdin & Direktorat Navigasi Penerbangan

Pada era pandemi Covid-19, sektor angkutan udara ikut terkena imbasnya, tidak terkecuali sektor navigasi. Sektor ini mau tidak mau harus mengikuti ketentuan protokol Covid-19 dalam melaksanakan kegiatan pelayanan navigasi penerbangan maupun kebijakan yang ditetapkan.

Direktur Navigasi Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Asri Santosa pun menyadarinya. Sebagai jawaban atas kondisi itu, dia menerapkan New Concept Air Traffic Management.

Menurut dia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.508 pulau dan penduduk lebih dari 262 juta jiwa, sektor transportasi udara memainkan peran yang sangat penting dalam menghubungkan pulau-pulau di Tanah Air.

Selama lima tahun terakhir, industri penerbangan selalu tumbuh positif, kecuali pada 2020 yang mengalami masa suram menyusul wabah Covid-19. Sebagai gambaran, sebelum pandemi Covid-19, penerbangan domestik mampu mengangkut penumpang hingga 80 juta orang, dengan uang yang berputar lebih dari Rp 20 triliun per tahun.

Baca juga :   Menhub Lantik Pejabat Tinggi Madya Kemenhub

Jumlah pesawat komersial juga meningkat. Jika pada 2011 hanya ada 300 pesawat, pada, tahun 2019 sudah tersedia tidak kurang dari 2.000 pesawat. Ini cukup untuk menggambarkan kekuatan ekonomi angkutan udara Indonesia. “Dengan 262 juta penduduk, Indonesia merupakan pasar besar bagi bisnis penerbangan,” katanya.

Menurut dia, kondisi itu tentu menjadi tantangan tersendiri bagi pengelolaan Air Traffic Management di Indonesia. Tujuannya adalah dalam rangka memaksimalkan penggunaan ruang udara Indonesia sebagai sarana menghubungkan nusantara.

Di tengah Pandemi Covid-19, dunia penerbangan Indonesia harus tetap bisa bergerak maju, melakukan pemulihan. Salah satu yang dilakukan Direktorat Navigasi Penerbangan Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan untuk mendukung pemilihan dunia penerbangan Indonesia saat ini adalah dengan menerapkan New Concept Air Traffic Management.

New Concept Air Traffic Management adalah istilah yang digunakan untuk memastikan pelayanan navigasi penerbangan di Indonesia dapat berjalan dengan baik dalam kondisi apapun, termasuk ketika masih dalam suasana pandemi Covid-19 saat ini.

Baca juga :   Investor Tiga Negara Incar Proyek LRT Bali

Dalam New Concept Air Traffic Management, dalam pelayanan navigasi penerbangan di Indonesia harus menerapkan protokol Covid-19 secara ketat. Dengan cara demikian, akan tercipta pelayanan navigasi penerbangan yang mendukung terwujudnya masyarakat yang produktif, tetapi aman dari wabah Covid-19.

Asri menjelaskan Air Traffic Management ini tidak hanya dilakukan dan disiapkan pada saat sekarang, tetapi jauh ke depan bahkan hingga 10 tahun yang akan dating. Navigasi penerbangan Indonesia selalu disiapkan untuk menghadapi kemungkinan adanya perubahan alam di masa yang akan datang.

“Antisipasi sejak dini selalu disiapkan oleh kami di Direktorat Navigasi Penerbangan Ditjen Perhubungan Udara agar pelayanan navigasi di Indonesia tetap berjalan dengan baik meskipun dalam kondisi ubnornal sekalipun,” kata Asri.

Komentar