BPS Catat Bandara yang Dicabut Status Internasional Hanya Layani 169 Wisman

Bandara Pattimura di Ambon, Provinsi Maluku. (dok. wikipedia.org)
Bagikan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memangkas jumlah bandara internasional di Indonesia dengan alasan efektif efisiensi.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke bandara-bandara yang kehilangan status internasional itu hanya sedikit.

Kini hanya ada 17 bandara internasional di Indonesia dan sebanyak 17 bandara lain hanya beroperasi sebagai penghubung dan melayani penerbangan lokal.

“Hanya sebanyak 169 kunjungan wisman atau kira-kira persentasenya 0,0021% dari total kunjungan wisman melalui pintu udara lainnya di tahun tersebut,” kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (2/5/2024).

Sementara itu, untuk perjalanan wisatawan nasional di 17 bandara tersebut mencapai 61.106 orang sepanjang 2023.

Jumlah tersebut hanya mencapai 0,06% dari total perjalanan wisatawan nasional di tahun tersebut.

Lebih lanjut, BPS mencatat kunjungan wisman ke Tanah Air mencapai 1.041.861 pada Maret 2024.

Angka ini turun 1,91% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Adapun, dibandingkan Maret 2023, kunjungan wisman itu naik 19,86%, dengan mayoritas wisman berasal dari Malaysia, yakni 15,4%.

Lalu disusul oleh Australia 11,9%, Singapura 11,5%, China 9,1%, Timor Leste 8%, India 5,3%, Inggris 3,8%, AS 3,8%, Jepang 2,6%, Korea Selatan 2,4%, dan lainnya 28,2%.

Adapun secara akumulatif sejak Januari-Maret 2024, jumlah wisman yang berkunjung mencapai 3.031.756 orang.

Pencabutan status internasional dari 17 bandara itu tertuang dalam Keputusan Menteri Nomor 31 Tahun 2024 (KM 31/2004) pada 2 April 2024 mengenai Penetapan Bandar Udara Internasional.

Bandara yang dicabut atau dihapus status internasionalnya antara lain:

  1. Bandara Maimun Saleh, Sabang, Provinsi Aceh.
  2. Bandara Sisingamaraja XII, Silangit, Sumatra Utara.
  3. Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.
  4. Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II, Palembang, Sumatra Selatan.
  5. Bandara Raden Inten II, Bandar Lampung.
  6. Bandara H.A.S Hanandjoeddin Tanjung Pandan, Bangka Belitung.
  7. Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat.
  8. Bandara Adi Sutjipto, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
  9. Bandara Jenderal Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah.
  10. Bandara Adi Soemarno, Solo, Jawa Tengah.
  11. Bandara Banyuwangi, Banyuwangi, Jawa Timur.
  12. Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.
  13. Bandara Juwata, Tarakan, Kalimantan Utara.
  14. Bandara Syamsuddin Noor, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
  15. Bandara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur.
  16. Bandara Pattimura, Ambon, Maluku.
  17. Bandara Frans Kaiseipo, Biak, Papua. B
Komentar

Bagikan