Bina Marga Tangani Jalan Longsor di Ruas Niki-Niki ke Noemuti Provinsi NTT

Pekerjaan perbaikan hotmix AC-BC dan AC-WC pada Segmen IV ruas Jalan Niki-Niki Noemuti, Nusa Tenggara Timur. (dok. istimewa)
Bagikan

Direktorat Jenderal Bina Marga melalui Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Nusa Tenggara Timur (NTT) tengah melakukan penanganan bencana longsor pada ruas jalan Niki – Niki ke Noemuti Kabupaten Timor Tengah Selatan KM 142+600, KM 143+700 dan KM 143+800.

Bencana longsor tersebut terjadi akibat curah hujan yang cukup tinggi selama Januari hingga Februari 2025.

Pada bulan tersebut, BPJN NTT telah melakukan beberapa penanganan sementara antara lain pemasangan rambu peringatan dua arah, melakukan koordinasi dengan pihak kepolisian dan pemerintah daerah setempat.

Selain itu, BPJN NTT juga telah memasang cerucuk dan terpal untuk menambah kestabilan lereng, mobilisasi DRU dan pendekatan dengan pemilik lahan disisi kanan jalan untuk mengantisipasi pergeseran trase jalan.

Penanganan lainnya adalah dengan dilakukan penimbunan pada bahu jalan dan saluran dengan material bambu dan urugan pilihan untuk akses lalu lintas, serta juga dilakukan pemasangan rambu dan police line.

Seperti diketahui kronologis kejadian longsor di ruas jalan Niki Niki – Noemuti adalah untuk di KM 142+600 badan jalan mengalami retak dan penurunan, badan jalan amblas, lalu badan jalan yang sudah dipasang cerucuk mengalami pergeseran dan penurunan.

Setelah itu, badan jalan patah arang memanjang semakin meluas mengakibatkan lalu lintas terhambat dikarenakan bidang patahan melebar hingga seluruh dan tersisa bahu jalan.

Sementara itu, di KM 143+700 terjadi longsoran kiri badan jalan dan KM 143+800 terjadi longsoran pada sisi kanan badan jalan.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.1 Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah II Provinsi NTT Heriyanto Junedy Hotty menjelaskan, di KM 142+600 yang cukup parah longsorannya perlu penanganan khusus.

Status penanganan sampai hari ini bahwa material berupa Bronjong dan Geotekstil baru tiba Jumat, 16 Mei 2025 dari Surabaya, serta baru dibongkar untuk mobilisasi ke lokasi.

Direncanakan pada Senin, 19 Mei 2025 dilakukan pemasangan di lokasi. “Dikarenakan material tersebut belum ada di lokasi, jadi kita tidak berani meminta orang untuk menggalli dilokasi longsor, karena jika kita gali dan kendaraan lalu lalang melintas akan menyebabkan jalan terputus.”

Abe menambahkan, yang sudah dilakukan penanganan pada saat ini, yaitu pada titik KM 143+700 dengan 142+800 dengan kedalaman pemasangan batu 5 meter dan pondasi lebar bawah 3 meter, serta dipasang cerucuk dan sanbag karena hampir putus.

“Jadi ada dua titik yang sudah dilakukan penanganan dan baru mencapai progres kurang lebih sekitar 15% sampai dengan 20%,” ujarnya.

Berdasarkan data dari Stasiun Klimatologi Kelas III NTT, bahwa analisis curah hujan pada Desember 2024 dan Januari 2025 wilayah NTT di Timor Tengah Selatan Kecamatan Amanuban Timur mengalami intensitas curah hujan di atas nilai maksimum atau Atas Normal (AN) dengan nilai >500 mm pada Desember 2024 dan 300 mm hingga 400 mm di Januari 2025. B

 

Komentar

Bagikan