PT Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) bersama InJourney Airports melakukan kerja bareng menyusun kajian angkutan water taxi di Bali.
Program ini merupakan tindak lanjut dari inisiatif Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dalam menghadirkan moda transportasi laut modern sebagai alternatif untuk mendukung pariwisata dan memperlancar mobilitas masyarakat di Bali.
Menurut Wakil Direktur Utama ASDP Yossianis Marciano, kajian tersebut mencakup aspek bisnis, sosial dan budaya hingga keberlanjutan, sehingga hasilnya diharapkan mampu memastikan manfaat optimal bagi masyarakat dan pariwisata Bali.
Dia menjelaskan, layanan water taxi berpotensi menjadi solusi strategis dalam mengurangi kepadatan lalu lintas darat di Bali.
“Kami berharap hasil kajian ini dapat menjadi pijakan kuat untuk menghadirkan konektivitas wisata yang lebih lancer, sekaligus memberikan dampak nyata terhadap kesejahteraan masyarakat Bali,” jelasnya dalam keterangannya.
Saat ini, pertumbuhan wisatawan ke Bali menunjukkan tren yang sangat positif.
Menurut data Airport Council International (ACI), jumlah kunjungan telah mencapai 24 juta pada tahun 2024 dan diproyeksikan melonjak menjadi 32 juta wisatawan per tahun dalam lima tahun mendatang.
Sektor pariwisata menyumbang lebih dari 52% terhadap Produk Domestik Bruto Regional (PDRB) Bali, dengan perputaran ekonomi mencapai sekitar Rp118 triliun per tahun.
Hal ini menegaskan bahwa moda transportasi menjadi alternatif yang penting, handal dan terintegrasi untuk menunjang pariwisata, sekaligus aktivitas logistik.
Sementara itu, Vice President Komersial ASDP Rizki Dwianda menuturkan, kajian ini penting agar setiap langkah yang diambil benar – benar memberikan manfaat maksimal, baik dalam penciptaan lapangan kerja, peluang usaha baru maupun peningkatan pendapatan masyarakat lokal. B