Angkasa Pura Airports dan Rusky Aero Indonesia MoU Pemanfaatan Potensi Bisnis Kargo serta Logistik

Direktur Komersial dan Pelayanan Angkasa Pura Airports Dendi T. Danianto dengan Direktur Utama PT Rusky Aero Indonesia Bambang Sujatmiko usai menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) tentang Pemanfaatan Potensi Bisnis Kargo dan Logistik. (dok. ap1.co.id)

Angkasa Pura Airports dan PT Rusky Aero Indonesia menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) tentang Pemanfaatan Potensi Bisnis Kargo dan Logistik. Acara penandatanganan nota kesepahaman yang dilaksanakan pada Senin (13/3/2023).

Penandatanganan kesepahaman tersebut dilakukan oleh Direktur Komersial dan Pelayanan Angkasa Pura Airports Dendi T. Danianto dengan Direktur Utama PT Rusky Aero Indonesia Bambang Sujatmiko.

MoU itu merupakan langkah awal bagi kedua perusahaan dalam hal kerja sama bisnis kargo dan logistik di bandara yang dikelola Angkasa Pura Airports, yang terdiri dari pengiriman madya (middle mile delivery), air freighter, pengangkutan port-to-port melalui udara, regulated agent, serta pergudangan atau warehousing.

Menurut Direktur Komersial dan Pelayanan Angkasa Pura Airports Dendi T. Danianto, penandatanganan MoU dengan Rusky Aero Indonesia merupakan langkah awal kerja sama yang saling menguntungkan bagi kedua pihak.

“Melalui langkah awal kerja sama ini, kami berharap dapat membuka potensi kerja sama yang lebih besar antara Angkasa Pura I dengan Rusky Aero Indonesia,” katanya.

Ditambah lagi sebelumnya telah terjalin nota kesepahaman dengan anak usaha Angkasa Pura Airports yang bergerak di bidang logistik terintegrasi, lanjut Dendi, yakni Angkasa Pura Logistik dalam bidang warehousingregulated agent, dan Ekspedisi Muatan Pesawat Udara (EMPU).

Baca juga :   Kemenhub Evaluasi Kedatangan Internasional Dan Domestik Di Bandara I Gusti Ngurah Rai

“Tentunya hal ini merupakan langkah yang strategis, sekaligus sangat potensial untuk kita bersama,” ujarnya.

Bisnis kargo dan logistik merupakan salah satu bagian dari lini bisnis utama Angkasa Pura Airports.

“Dengan semakin kuatnya sinergi antara pengelola bandara dengan operator kargo udara, diharapkan dapat terwujud suatu ekosistem bisnis kargo dan logistik yang terintegrasi,” jelas Dendi.

Ke depannya, kedua perusahaan sepakat untuk melakukan penjajakan awal dalam hal pemanfaatan potensi kerja sama dengan ruang lingkup nota kesepahaman, yang meliputi layanan pemeriksaan keamanan kargo dan pos (regulated agent), layanan keagenan (jasa pengurusan transportasi), dan layanan penanganan kargo dan pos (jasa terkait) di pergudangan di bandara Angkasa Pura Airports.

Direktur Utama PT Rusky Aero Indonesia Bambang Sujatmiko menyatakan, harapannya dengan ditandatanganinya nota kesepahaman ini.

“Kami berharap dapat menjadi katalisator perubahan untuk mendukung program pemerintah dalam pengembangan UMKM di Indonesia dari sisi logistik melalui konektivitas tanpa batas dan secara berkelanjutan,” ungkapnya.

Saat ini, Bambang menambahkan, pihaknya juga telah mendapatkan SSAU kargo berjadwal baik untuk luar negeri dan dalam negeri pada 13 Desember 2022 lalu, dan selanjutnya kami menyatakan akan beroperasi di Juli 2023.

Baca juga :   Penerbangan Internasional Bandara Ngurah Rai Bali Akan Dibuka

“Seluruh elemen penting telah kami persiapkan, di antaranya adalah menjalin kerja sama dengan para mitra dan stakeholder terkait, salah satunya adalah Angkasa Pura Airports,” tutur Bambang.

Rusky Aero Indonesia akan melaksanakan penerbangan perdana pada bulan Juli mendatang di beberapa bandara yang dikelola Angkasa Pura Airports, yaitu Bandara SAMS Sepinggan Balikpapan, Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, dan Bandara Juanda Surabaya.

Selain mengoperasikan rute domestik, Rusky Aero Indonesia akan melayani angkutan kargo rute internasional di bandara yang dikelola Angkasa Pura Airports menuju Singapura, Hong Kong, dan Guangzhou.

Rusky Aero Indonesia merupakan maskapai kargo berjadwal berbasis digital (start-up cargo airline) pertama di Indonesia, yang saat ini mengoperasikan dua armada pesawat kargo jenis Boeing Converted Freighter (BCF) 737-800 dengan kapasitas angkut kargo hingga 23 ton.

Armada pesawat kargo tersebut dilengkapi fasilitas mutakhir, seperti Unit Loading Device (ULD), tangki oksigen, hingga mesin pendingin untuk memastikan kualitas semua jenis komoditi kargo terkirim dengan sempurna hingga ke tujuan akhir. B

 

 

 

Komentar