Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meninjau progres pembangunan Jalan Tol Harbour Road II.
Jalan yang terbentang dari Ancol Timur hingga Pluit, Proyek Strategis Nasional ini diharapkan menjadi solusi mengurai kemacetan dan memperlancar arus logistik di kawasan Utara Jakarta.
“Saya meninjau sebuah proyek jalan yang sedang dikerjakan, digarap oleh CMNP bersama Bapak Jusuf Hamka dan tentunya teman – teman dari Kementerian Pekerjaan Umum, serta semua pihak yang telah bergabung dalam proyek strategis ini,” kata Menko AHY.
Nantinya, dia menambahkan, sepanjang kurang lebih 9,67 km akan menghubungkan Ancol Timur menuju Pluit. “Kalau di belakang kita bisa terlihat Tanjung Priok, dermaga, peti kemas yang tentunya padat.”
Jalan tol elevated sepanjang hampir 10 km ini dirancang dengan standar kecepatan 80 km/jam dan lebar lajur 3,5 meter.
Selain itu, jalan tol ini juga dilengkapi junction di Ancol Timur dan Pluit, termasuk ramp penghubung dengan Harbour Road I.
Adapun pembangunan ditargetkan selesai pada 31 Desember 2026, dengan masa konstruksi 1.697 hari kalender dan masa pemeliharaan 730 hari.
“Artinya, dengan hadirnya nanti jalur Selatan ini akan bisa digunakan di awal tahun 2026 dan jalur Utara pada 2027,” tuturnya.
Menurut Menko AHY, kehadiran jalan tol ini akan meningkatkan kapasitas, membuka konektivitas untuk mobilitas kendaraan, baik masyarakat maupun barang/logistik.
Dengan demikian, lanjutnya, harapannya biaya logistik akan turun, kemacetan terurai dan kepadatan lalu lintas berkurang. “Mudah – mudahan ini akan meningkatkan aktivitas ekonomi serta memperkuat pengembangan ekonomi wilayah.”
Hingga Juni 2025, progres pembebasan lahan mencapai 53,6% atau 209.059 m² dari total 390.091 m².
Sementara itu, progres konstruksi fisik sudah 24,9%, mencakup pembangunan box girder, pier, pile cap hingga bored pile.
Menko AHY menyebutkan bahwa jalan tol ini bukan sekadar menambah kapasitas lalu lintas, tetapi juga memperkuat jaringan empat lingkar jalan tol Jabodetabek (Ring 1, Ring 2, JORR 1 dan JORR 2).
Dengan konektivitas yang lebih baik, distribusi barang diharapkan lebih efisien sehingga daya saing ekonomi nasional ikut meningkat.
“Investasi tadi bisa dijelaskan sekitar Rp15,8 triliun. Proyek ini berbentuk jalan tol elevated, dan sekali lagi kita berharap sektor transportasi yang semakin baik didukung dengan infrastruktur dasar jalan yang juga semakin kuat. Inilah yang akan meningkatkan ekonomi kita,” ujarnya. B




