Kemenhub Gelar Temu Teknis PFSO dan CSO 2025 Perkuat Keamanan Bidang Maritim

Temu Teknis Port Facility Security Officer (PFSO) dan Company Security Officer (CSO) Tahun 2025. (dok. hublakemenhub)
Bagikan

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Ditjen Hubla Kemenhub) melalui Direktorat Kesatuan Pengawasan Laut dan Pelayaran (KPLP) menyelenggarakan Temu Teknis Port Facility Security Officer (PFSO) dan Company Security Officer (CSO) Tahun 2025.

Acara berlangsung pada 18 – 19 September 2025 di Hotel Ibis Styles Tanah Abang, Jakarta dengan menghadirkan narasumber dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Bagian Organisasi dan Tata Laksana Sesditjen Hubla dan Auditor ISPS Code Ditjen Hubla.

Selama dua hari, para peserta aktif berdiskusi, berbagi pengalaman, serta memperkuat jejaring kerja sama antarpihak.

Beberapa topik yang dibahas mulai dari implementasi kebijakan, evaluasi tantangan di lapangan, hingga rencana aksi untuk memperkuat kolaborasi antara PFSO dan CSO.

Direktur Kesatuan Pengawasan Laut dan Pelayaran (KPLP) Capt. Hendri Ginting dalam sambutannya menegaskan bahwa PFSO dan CSO memegang peran penting dalam menjaga keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan sesuai amanat International Ship and Port Facility Security (ISPS) Code.

“PFSO dan CSO adalah dua peran vital dalam implementasi keamanan maritim. Untuk memastikan kapal dan fasilitas pelabuhan tetap aman, ISPS Code harus diterapkan dengan baik dan konsisten,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia menekankan pentingnya koordinasi erat antara PFSO, CSO, otoritas keamanan maritim dan pihak berwenang lainnya untuk melakukan evaluasi risiko dan menetapkan langkah mitigasi ancaman di kapal maupun fasilitas pelabuhan.

Temu Teknis ini digelar dengan tujuan untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi antara PFSO dan CSO, menyamakan persepsi serta pemahaman terkait implementasi ISPS Code, sekaligus menyampaikan kebijakan, regulasi baru dan informasi teknis.

Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan memperkuat kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi ancaman, seperti terorisme, sabotase maupun pelanggaran keamanan lainnya dan melakukan evaluasi guna meningkatkan sistem keamanan baik di kapal maupun di fasilitas pelabuhan.

“Forum ini menjadi sarana PFSO dan CSO bertukar informasi, pengalaman, sekaligus meningkatkan kemampuan dalam penyusunan Ship Security Plan (SSP) dan Port Facility Security Plan (PFSP), sehingga keamanan maritim tetap terjaga sesuai standar internasional,” jelas Capt. Hendri.

Melalui kegiatan ini, Ditjen Hubla menjelaskan, komitmen untuk terus meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di bidang keamanan pelayaran serta memastikan standar internasional ISPS Code dapat berjalan efektif di seluruh pelabuhan dan kapal di Indonesia.

Capt. Hendri menambahkan bahwa forum ini bukan sekadar pertemuan teknis, melainkan juga ruang silaturahmi untuk mempererat sinergi dalam membangun sistem keamanan maritim yang tangguh dan responsif terhadap ancaman.

“Kami berharap ilmu dan pengalaman dari kegiatan ini benar-benar bermanfaat dalam pelaksanaan tugas di unit kerja masing – masing. Mari kita terus menjaga semangat kolaborasi dan profesionalisme demi mewujudkan pelayaran yang aman,” tuturnya. B

Komentar

Bagikan